KBRN, Tarakan : Tahun 2023 usaha batik Tarakan kembali bangkit, usai mati suri saat pandemi covid-19 meluluh lantahkan sendi-sendiri perekonomian.
Di hari batik yang jatuh pada 2 Oktober 2023, pengerajin batik Tarakan, Sony Lolong mengatakan, tahun 2023 ini ia optimis penjualan batik akan meningkat. Hal ini terbukti sejak awal Januari hingga pertengahan tahun batik motif Tarakan dengan pewarna alam setiap bulannya sudah terjual hingga lebih dari 100 lembar.
"Alhamdulillah sudah ada peningkatan penjualan," kata Sony Lolong.
Sony juga bersyukur, bangkitnya penjualan batik dengan moif kedaerahan dikarenakan adanya dukungan dari Wali Kota Tarakan dr Khairul dan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan batik lokal.
"Dengan adanya kewajiban ASN menggunakan batik untuk pakaian dinas tentu juga berdampak pada pe jualan," jelasnya.
Untuk diketahui, Sony Lolong sendiri telah menekuni sebagai pengerajin batik sejak 15 tahun lalu, ia bersama dengan 20 orang pembatik lainnya / di beri pelatihan membaik di Yogyakarta oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Tarakan.
Dari ke 20 orang tersebut hanya tersisa beberapa pengerajin yang bertahan dan serius menekuni batik sebagai usaha utama dalam mencari rejeki, salah satunya adalah Sony Lolong.
Sumber : rri.co.id/tarakan
